Memaksimalkan Smart Phone Dalam Pembelajaran

Ponsel ataupun handphone saat ini hampir menjadi kebutuhan wajib bagi tiap orang, bahkan anak SD pun sudah banyak yang pegang HP. Tahun 2006-an ketika saya bekerja di Jakarta, pernah suatu saat ketika sedang berkunjung ke mall untuk melihat HP-HP baru di konter HP, saya melihat anak SD yang sudah menggunakan Handphone yang pada waktu itu termasuk kategori smartphone. Saya bertanya – tanya, untuk apa anak yang masih SD sudah diberikan HP seperti itu? Pertimbangan saya saat itu yakni karena konten pornografi sangat mudah menyebar, dan disebarluaskan, utamanya melalui koneksi bluetooth.

Namun jaman semakin maju, dengan harga HP baru nan canggih yang dibandrol dengan harga semakin terjangkau, maka tak pelak tidak hanya orang dewasa, anak – anak sekolah juga saat ini sudah mempunyai “smartphone” dimana HP ini tidak hanya mampu mengakomodir fungsi panggilan maupun sms, namun juga fungsi – fungsi lainnya semisal kamera dan pemutar video maupun suara.

Ketika kegiatan pembelajaran, banyak sekolah yang menerapkan aturan bahwa dilarang untuk membawa HP ke lingkungan sekolah, namun tetap saja banyak siswa yang mengabaikan peraturan ini. Memang akan cukup menganggu konsentrasi ketika sewaktu kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, tiba – tiba ada sms masuk dan mungkin saja sms tersebut datang dari seseorang yang spesial di hati peserta didik.

Di sisi lain, HP kategori ‘smartphone’ ini dapat lebih diberdayakan untuk memaksimalkan penyerapan kegiatan pembelajaran, yakni menggunakan fitur perekam suara/voice recorder. Dimana ketika pendidik sedang melangsungkan kegiatan pembelajaran, selain siswa berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran, namun siswa juga merekam suara guru untuk nantinya bisa diputar di rumah untuk diulangi lagi dengan harapan peserta didik dapat semakin memahami akan pelajaran yang telah didapatkan di sekolah.

            Ada beberapa syarat yang diperlukan antara lain :

Handphone Harus Dalam Keadaan Profil “Offline

Tujuannya yakni agar kegiatan perekaman tidak terganggu dengan sms ataupun panggilan masuk. Ketika profil ‘offline’ aktif, maka fungsi jaringan baik itu untuk sms ataupun panggilan suara serta akses internet akan tidak dapat digunakan.

Peserta Didik Harus Duduk Dalam Posisi Paling Dekat Dengan Guru (Meja Barisan Paling Depan).

Ketika peserta duduk di barusan paling depan, maka kualitas suara yang didapatkan oleh perekam jauh akan lebih baik dan pada nantinya akan lebih nyaman untuk didengarkan/diputar ulang ketika berada di rumah.

Distribusi Via Bluetooth.

Bagi teman – teman yang duduk di barisan belakang, bila menginginkan rekaman suara, dapat meminta file dari teman dengan dikirim via bluetooth.

Demikian sedikit pemanfaatan fitur di smartphone yang dapat dilakukan oleh peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan persentase keberhasilan penyerapan pembelajaran.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar